Tubuhku serasa bergetar dengan hebatnya. Sebenarnya sudah 18 hari saat itu aku tak bercinta dengan suami ku. Tak tahu apa sebabnya suamiku jarang mau bersetubuh dengan ku. Karena itu sebetulnya dalam hati aku merasa amat tersanjung bertemu dengan lelaki yang langsung ingin menyetubuhi ku padahal kami baru saja bertemu beberapa menit yang lalu. CeritaBokep Indonesia - Cerita Selingkuh Dengan Ibu Kost Yang Nafsu Sex Hari ini adalah hari minggu, enggan sekali rasanya beranjak turun dari kasur setelah semalaman menghabiskan waktu untuk bersenang senang. Apalagi dua orang teman kosku sedang ada keperluan magang diluar kota. Namaku Miko, aku seorang mahasiswa semester 8 yang sedang merantau ke kota kembang, tujuanku kesini adalah untuk CeritaMesum dengan Mama Muda "Andra meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta," kata Vina. Aku tidak menjawab sepatah katapun, dgn lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. dgn lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi Tag CERITA SELINGKUH. Kujejalkan Kontol Jumboku Kedalam Lobang Vagina Teman Istriku Yang Binal.Kejadiannya ketika aku sdh berkeluarga dan sudah memiliki 1 anak umur ±2 thn, usiaku kala itu 30 thn. Ibu Kostku Yang Hot Kujadikan Tempat Penampungan Spermaku.Ibu Bidadari Pemilik Apartemen - Aku tiba di Jepang pertama kali pada awal CeritaBokep : Rasanya Bercinta Dengan Ibu Hamil. ya ini namanya ibu hamil. Ini adalah pengalamanku beberapa tahun yang lalu, ketika aku tinggal di suatu kota (tidak perlu disebut disini). Ketika itu umurku 30 tahun, aku sudah berkeluarga dan mempunyai 2 orang anak masing2 umur 5 dan 3 tahun, selama ini kehidupanku biasa2 saja termasuk juga SelingkuhDengan Tukang Koran. Terus terang tak pernah aku berpikir bisa berbuat seperti ini sebelumnya. Di kalangan masyarakat komplek perumahan yang kutinggali, aku termasuk ibu rumah tangga yang alim dan terhormat. Aku sangat mencintai suamiku, Mas Wardi, yang berusia 38 tahun, cukup ganteng, punya jabatan pula, dia adalah seorang insinyur . Cerita ini merupakan kelanjutan dari namun dari perspektif namaku Agus umurku 21 tahun dengan postur tubuh 170 cm berat 65 kg dengan hidung mancung dan kulit kuning langsat. Aku dan keluargaku berasal dari Kota Malang Jawa Timur dan sekarang sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Surabaya. Aku adalah anak ke 2 dari 7 yang pertama bernama Yunita berumur 23 tahun baru lulus kuliah dari kota yang sama denganku dan sekarang bekerja di Kota Jakarta. Papaku bernama Budiawan keturunan Bugis-Makassar berusia 46 tahun dan bekerja sebagai pejabat teras di Dinas Keuangan di kota kami. Mamaku bernama Rini Wulandari berusia 45 tahun bekerja sebagai guru PNS di salah satu SMA Negeri di Kota wanita seusianya bisa dibilang Mamaku adalah seorang wanita yang sangat cantik dengan kulit kuning langsat, rambut hitam panjang sebahu, hidung mancung, mata bulat besar, dan bibirnya yang merah merekah. Postur tubuhnya juga tergolong montok dengan tinggi badan 160 cm berat 63 kg dan payudara berukuran jumbo yaitu itu aku juga memiliki 5 orang adik yang masih kecil-kecil yaitu si kembar Deni dan Dani yang sekarang berusia 3 tahun dan baru masuk playgroup. Yang kedua perempuan bernama Dina berusia hampir 2 tahun. Lalu yang terakhir adalah si kembar perempuan bernama Nadya dan Nazwa yang baru berumur 3 kami sekeluarga ada 9 orang. Karena kesibukan kedua orang tuaku dan banyaknya anak kecil di rumah kami maka Papa dan Mamaku mempekerjakan 2 orang babysitter, seorang pembantu dan seorang tukang kebun untuk membantu mengurus rumah dan adik-adikku. Karena kami tergolong dari keluarga kaya maka masalah finansial bukanlah persoalan serius bagi Rini WulandariSejak kecil sewaktu aku masih berdua dengan Mbak Yunita hingga sekarang kedua orangtuaku selalu mengajarkan agama dan sopan santun ala Jawa dengan baik. Mamaku dalam kesehariannya memakai jilbab lebar dan baju muslim untuk menutupi tubuhnya jika sedang keluar rumah sehingga menambah kesan religius dalam keluarga Yunita sendiri walaupun belum mengenakan jilbab namun dia selalu ingat pesan Mamaku untuk berpakaian sopan dan menjaga tingkah laku. Papa dan Mamaku dikenal cukup aktif di kegiatan lingkungan rumah kami. Jika Papaku seringkali diminta menjadi pemimpin kegiatan di tingkat RT/RW, Mamaku sendiri juga aktif di kegiatan pengajian Muslimat NU Kota Malang di tingkat profil keluargaku kebanyakan orang akan menilai bahwa kami adalah keluarga yang harmonis dan agamis. Sebenarnya tidaklah salah jika orang menilai seperti itu, namun dibalik itu semua ada rahasia besar di keluarga kami dan hanya aku yang Rini walaupun dikenal sebagai sosok yang aktif dan religius, namun dibalik itu semua Mamaku pernah berselingkuh dengan tukang kebun kami yang sudah berhenti bernama Pak Kardi selama 4 tahun. Bukan itu saja, 5 orang adik kecilku yang lahir belakangan ini semuanya merupakan hasil benih Pak Kardi yang disemaikan ke dalam rahim suci skandal itu aku ketahui beberapa bulan sebelum Mama melahirkan Nadya dan Nazwa. Yaitu ketika di akhir pekan saat aku pulang ke Malang dari Surabaya. Aku memang punya kebiasaan pulang pergi Malang-Surabaya setiap 2 Minggu sekali kalau tidak ada tugas kuliah yang itu hari Sabtu sekitar 7 pagi aku berangkat dari kosan menggunakan motor dari Surabaya menuju Malang. Perjalanan memakan waktu 2, 5 jam. Sekitar jam setengah 10 pagi aku pun tiba di sampai dirumah kulihat suasana cukup sepi dan terlihat 2 mobil milik Papaku yaitu Toyota Fortuner dan Nissan Serena terparkir disitu. Sepertinya Papaku sedang keluar kota menggunakan pesawat makanya mobilnya terparkir rapi di garasi kami. Aku pun memasukkan motor dan menaruhnya di samping mobil Papaku.“Assalamu’alaikum, Mama”. Panggilku tanpa ada sahutan sama penasaran aku pun mencari Mama ke seantero sudut rumah. Ketika sampai di depan kamar Mama aku pun mendengar suara desahan seperti orang yang sedang bercinta. Aku pun mulai curiga dan berusaha mengintip apa yang terjadi di kamar kuintip aku pun kaget setengah mati. Ternyata Mamaku yang selama ini sangat alim dan sangat kuhormati sedang bercinta dengan Pak Kardi tukang kebun kami. Pak Kardi sedang menyodok memek Mamaku yang sedang hamil dengan sangat kuat dari belakang dalam posisidoggie style.“Ayo Pak sodok terus yang kuat OHH OHH OHH”. Desah Mamaku pada Pak Kardi.“Memekmu nikmat Bu aku jadi ketagihan OHH OHH OHH”. Desah Pak Kardi sambil terus menyodok memek sekitar 15 menit mereka bercinta tiba-tiba Pak Kardi pun mempercepat sodokan kontolnya pada memek Mamaku. Tak lama kemudian mereka pun saling berteriak bersahut-sahutan.“Ohh Bu aku keluar OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah sperma Pak Kardi ke dalam memek Mamaku.“Aku juga keluar Pak AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku yang juga telah mencapai mencapai puncak kenikmatan masing-masing keduanya pun tiduran di ranjang sambil berangkulan mesra. Mereka pun bercakap-cakap.“Makasih ya Bu, aku puas banget sama Bu Rini”. Kata Pak Kardi sambil membelai rambut Mamaku“Aku juga puas lho sama Pak Kardi, udah manuknya gede udah gitu subur lagi CUPP”. Balas Mamaku sambil mencium bibir Pak Kardi.“Rawat anakku ya Bu Rini”. Pinta Pak Kardi sambil mengelus-elus perut Mamaku.“Semua anak-anak kita Deni, Dani, Dina dan si kembar yang ada di perutku ini akan aku rawat untukmu Pak”. Balas Mamaku.“Bu Rini, aku mau ronde kedua boleh?” Tanya Pak Kardi pada Mamaku.“Aduh Pak, nafsumu gede banget sih, inget lho aku lagi hamil anakmu”.“Justru karena Ibu lagi hamil makanya nafsuku jadi meluap-luap”. Katanya sambil kembali menggerayangi tubuh seksi Mamaku. Tak lama kemudian mereka pun melanjutkan permainan sampai siang hari dan aku pun memutuskan untuk menenangkan diri dan pergi ke di kamar aku pun *shock, * aku tidak menyangka bahwa 3 adik kecilku dan juga 2 adikku yang ada di dalam kandungan Mama saat ini semuanya merupakan anak Pak Kardi bukan anak Papaku. Saat memikirkan hal tersebut kontolku pun terasa keras. Aku pun mengocok kontolku dengan kuat sambil membayangkan Mamaku. Tak lama kemudian “CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT AHH AHH AHH AHH” keluarlah spermaku dengan banyak membasahi hari setelah kejadian itu sewaktu aku sedang sendirian di kamar kostku, aku pun berpikir bagaimana bisa Mamaku seorang yang cantik dan begitu dihormati bisa melakukan tindakan sehina itu dengan Pak Kardi. Apakah Mamakudipelet oleh Pak Kardi? Aku curiga Mamaku terkena guna-guna yang sangat kuat dari Pak Kardi sampai dia mau saja melayani nafsunya dan mengandung benih-benih Pak pun memutuskan untuk mencari “orang pintar” untuk membuka semua misteri ini. Setelah mencari info kemana-mana akhirnya aku mendapatkan seorang ustadz di Surabaya yang terbiasa menangani korban ilmupelet seperti pun datang ke rumahnya yang ada di salah satu gang kecil di Surabaya. Setelah menjelaskan masalahku rupanya Ustadz tersebut sangat ramah dan mau membantuku. Setelah melalui penerawangan mata batinnya akhirnya kami tahu bahwa Pak Kardi menggunakan ilmupelet nguyup pejuh untuk memperdaya Mamaku. Menurut penuturan sang Ustadz Pak Kardi mengguna-guna Mamaku dengan masturbasi menggunakan celana dalam dan BH Mamaku yang sudah dibacakan mantra khusus olehnya sehingga Mama pun terperdaya olehnya.“Dik Agus tenang saja, saya akan mengatasi ilmu pelet dari Pak Kardi. Tugas Adik adalah harus rutin memberikan air sudah saya bacakan doa-doa dari Al Qur’an kepada Ibu Dik Agus. Insyaallah cepat atau lambat ilmupelet Pak Kardi akan luntur dan menerima balasan yang setimpal dari Allah SWT”. Terang sang Ustadz tersebut padaku.“Tapi saya gak punya banyak uang Pak Ustadz”. Kataku pasrah.“Sudah Dik Agus jangan pikirkan itu, saya rela dibayar seikhlasnya oleh Dik Agus karena saya tahu sampeyan masih kuliah dan masih bergantung sama orang tua ya toh”. Terangnya padaku.“Terima kasih Pak Ustadz atas bantuannya”.“Ya sudah kalo gitu mulai sekarang kita berusaha ya, memang ini adalah ilmu pelet yang cukup berat untuk dilawan. Namun selama kita Istiqomah kepada Allah SWT mudah-mudahan pengaruh ilmu tersebut bisa hilang dari Ibunya Dik Agus”.“Terima kasih banyak Pak Ustadz. Oh ya kalo gitu saya pamit dulu ya Assalamualaikum”. Kataku berterima kasih dan mohon pamit padanya.“Waalaikumsalam iya mari Dik Agus”.Setelah pertemuan dengan Pak Ustadz tersebut, setiap kali aku pulang ke Malang aku pasti membawa air doa dari Pak Ustadz yang selalu kucampurkan ke dalam gelas air yang akan diminum Mamaku. Aku pun jadi rutin pulang seminggu sekali sambil menunggu waktu persalinan bulan kemudian Mamaku pun melahirkan bayi kembar perempuan. Aku bersyukur adik-adikku lahir dengan selamat. Setelah adikku lahir aku berharap ada sesuatu yang terjadi dengan Pak Kardi sehingga dia tidak akan mengganggu Mamaku lagi. Benar saja, tepat sebulan setelah Mamaku melahirkan rupanya Pak Kardi dan Mbok Minah kecelakaan motor sehingga mereka berdua meninggal pun melaporkan hal tersebut pada Pak Ustadz yang telah membantuku. Dia bilang Pak Kardi meninggal karena termakan oleh ulahnya sendiri karena telah mengganggu Mamaku. Aku pun bersyukur bahwa hal yang mengganggu keluargaku akhirnya bisa berakhir. Aku pun pergi ke rumah Pak Ustadz untuk mengucapkan terima kasih dan memberinya sedikit uang dari pada Mamaku. Sewaktu Pak Kardi dan Mbok Minah meninggal kami sekeluarga termasuk Mamaku punshock dan sedih. Mau bagaimanapun mereka berdua telah ikut dengan keluarga kami sejak lama. Kulihat Mama sering termenung karena kehilangan “Ayah biologis” kelima adik-adikku yang masih mengatasi masalah itu Papa pun bergerak cepat dengan mencari pembantu, tukang kebun plusbabysitter untuk mengurus rumah kami dan merawat adik-adikku. Setelah mencari kesana kemari akhirnya kami pun mendapat pengganti Pak Kardi dan Mbok Minah yaitu Pak Hamdan sebagai tukang kebun yang baru dan Mbok Lastri sebagai pembantu yang baru. Papaku pun juga mempekerjakan dua orangbabysitter yaitu Yati dan Mirna untuk merawat kelima orang ada pembantu, tukang kebun dan babysitter baru kulihat Mamaku terlihat lebih tenang. Ya walaupun sesekali dia masih suka termenung mengingat Pak Kardi namun suasana rumah kami kembali normal seperti terasa sudah 2 bulan sejak kematian Pak Kardi dan Mbok Minah dimana sekarang Nadia dan Nazwa sudah berusia 3 bulan. Jujur belakangan ini nafsuku benar-benar bergejolak jika melihat tubuh montok Mamaku apalagi sekarang dia sedang masa menyusui. Aku pun mulai menyusun rencana untuk bisa menggauli Mamaku yang cantik dan subur pun ingat bahwa Minggu depan Papa akan berangkat ke luar negeri. Aku pun mempersiapkan diri dengan berolahraga teratur dan tidak masturbasi selama seminggu sampai aku pulang ke rumah. Untuk meningkatkan stamina aku banyak mengonsumsi sayur bayam, buah pepaya, dan juga ikan untuk menambah jumlah hari yang ditunggu pun tiba. Tepat pada hari Jum’at pagi aku pun berangkat dari Surabaya menuju Malang. Oh iya karena saat ini aku sudah menyelesaikan semua mata kuliahku dan hanya tinggal menyusun skripsi maka waktu luangku jadi lebih banyak. Dengan bersemangat aku memacu motorku dengan kencang supaya cepat sampai jam 10 pagi akhirnya sampai juga aku dirumah. Mama pun membuka pintu untuk mempersilahkan aku untuk masuk. Aku pun mengucapkan salam dan mencium tangan Mamaku dan mengelus pipi adikku Nazwa yang sedang Mamaku gendong. Pagi itu Mama memakai jilbab dan baju gamis warna hijau. Aku menebak Sepertinya Mamaku ada acara penting hari ini.“Assalamu’alaikum Ma”. Kataku mengucap salam dan mencium tangannya.“Waalaikumsalam Gus, tadi kamu berangkat dari Malang jam berapa?” Tanya Mamaku.“Tadi sekitar jam 7an Ma, terus aku mampir dulu di warung pinggir jalan buat sarapan tadi makanya datangnya agak telat”.“Oh gitu pantesan dari tadi Mama tungguin kamu kok lama banget sampenya”.“Oh iya Mama kok rapi banget hari ini, emangnya ada acara apa Ma?”“Hari ini Mama ada acara pengajian Muslimat NU sekaligus ada rapat di kantor ranting soal masalah bakti sosial buat Minggu depan”.“Hhhmmm gitu, oh ya mau aku anter gak Ma?”“Gak usah sayang, kamu kan baru dateng tadi mendingan istirahat dulu sambil nunggu waktu shalat Jum’at”.“Oh yaudah kalo gitu hati-hati di jalan ya Ma”. Mamaku pun hanya mengangguk padaku.“Yati, tolong kesini sebentar”.“Iya Bu”.“Tolong jagain Nazwa hari ini ya, Ibu mau pergi dulu ada acara sampe sore”. Kata Mamaku sambil menyerahkan Nazwa pada Yati.“Nazwa Mama pergi dulu ya, hari ini kamu main sama Mas Agus sama Mbak Yati ya Assalamualaikum”. Kata Mamaku melambaikan tangannya pada adikku melepas kepergian Mama aku pun pergi untuk beristirahat di kamar menunggu waktu shalat Jum’at. Di dalam kamar aku pun bertekad untuk menggauli Mamaku malam ini baik tak peduli kalo harus dengan cara paksa sekalipun karena kontolku sudah amat sangat keras dan bernafsu untuk “menggagahinya”.Siang itu aku pun shalat Jum’at di masjid komplek perumahan kami dan setelah itu makan siang di rumah bersama adik-adikku. Jujur walaupun aku sayang pada mereka semua namun tetap saja ada rasa aneh mengingat mereka semuanya adalah anak hasil benih almarhum Pak Kardi tukang kebunku makan siang sambil menunggu Mama pulang nanti sore aku pun menghabiskan waktu dengan bermain-main dengan adik-adikku. Mereka semua anak yang lucu dan menggemaskan sekalipun lahir dari perbuatan terlarang antara Mamaku dan almarhum Pak Kardi namun aku tetap menyayangi mereka sebagai seorang jam 4 sore Mamaku pun sampai dirumah. Setelah menyapa adik-adikku sebentar Mama pun langsung menuju kamarnya untuk ganti baju dan mandi. Aku pun berinisiatif untuk mengikutinya dan mengintip Mamaku dari luar pintu sampai di depan kamarnya kulihat Mama sedang berkaca sambil melenggak-lenggokkan tubuhnya. “Oh seksi sekali tubuh Mamaku” kataku dalam hati. Mama pun mulai membuka jilbabnya perlahan lalu beserta dengan ciputnya. Terlihatlah rambut Mama yang panjang hitam sebahu, lehernya yang putih mulus dan sepasang anting-anting emas nan indah bergoyang-goyang di kedua telinga Mamaku yang selalu tertutup jilbab setiap hari jika sedang keluar rumah.“Oh Mama cantik banget kalo pake anting-anting kayak gitu” kataku sambil mengelus-elus kontolku yang sudah mengeras dari tadi. Kemudian Mamaku pun membuka gamisnya beserta pakaian dalamnya sehingga terlihatlah payudara Mamaku yang super montok dan pahanya yang mulus. Hampir saja aku masturbasi pada sore itu namun aku masih berusaha menahan nafsuku untuk kulampiaskan pada Mamaku malam aku dan Mama pun makan malam bersama adik-adikku. Malam itu Mama memakai kaos tanpa lengan dengan belahan dada rendah, celana pendek setengah paha, dan menguncir kuda rambutnya sehingga lehernya yang putih mulus dan anting-anting emas nan cantik di kedua telinganya terlihat jelas. “Oh sungguh mempesona sekali Mamaku malam ini” kataku dalam itu kami menghabiskan waktu dengan menonton televisi dan bercakap-cakap di ruang tamu. Mama pun menanyakan progress skripsiku. Aku pun menjawab masih dalam tahap mengajukan judul. Mama pun berpesan agar aku menyelesaikan skripsiku dan lulus tepat lama kemudian tepat jam 9 malam Mamaku pun mengantarkan adik-adikku untuk pergi tidur ke kamarnya. Aku dan Mama juga menggendong Nadia dan Nazwa ke kamarnya yang terpisah dengan kamar Mamaku namun posisinya bersebelahan dan ada pintu tembus di dalamnya sehingga kalau ada apa-apa terjadi pada mereka berdua Mama bisa langsung masuk melalui pintu tembus tanpa harus keluar menunggu waktu yang tepat aku pun masuk ke kamarku yang ada di lantai 2 untuk menunggu hingga menjelang tengah malam. Tepat jam 11 malam ketika semua orang dirumahku sudah tidur aku pun keluar dari kamar dan turun ke lantai 1 berjalan menuju kamar masuk ke kamar Mamaku, tak lupa aku mengunci pintu terlebih dahulu dan menutup jendela agar tidak ada yang mengintip. Tak lupa kubawa HP-ku yang berisi video perselingkuhannya dengan almarhum Pak Kardi untuk itu kulihat Mamaku sedang tertidur dalam posisi terlentang dengan menggunakan kimono warna biru. Parasnya sungguh cantik sekali dan payudaranya yang sangat besar seperti ingin keluar dari kimononya. Aku pun memberanikan diri untuk mencium wajahnya dan membuka kaitan kimononya hingga payudaranya yang montok itu pun terpampang sudah tidak tahan aku pun membuka pakaianku hingga telanjang bulat hingga kontolku yang panjangnya 19 cm dengan diameter 4 cm. Aku pun menindih Mamaku sambil menciumi tubuhnya dan menghisap kedua payudaranya yang super montok itu. Saat menghisap payudaranya terasa air susu Mamaku keluar mengisi mulutku.“Oh manis sekali air susu Mamaku” kataku dalam hati. Puas meminum air susunya aku pun turun ke arah memeknya yang merah merekah. Kuhisap memeknya yang sudah licin itu. Terlihat Mamaku dengan mata masih terpejam mulai mendesah pelan. Aku pun heran bagaimana Mamaku bisa tidak sadar dalam kondisi seperti puas menghisap memeknya, tibalah saatnya permainan utama. Aku pun mulai naik ke atas tubuh Mamaku sambil memegang kontolku yang super keras dan mengarahkannya ke depan pintu memeknya yang sudah licin tersebut. Sempit sekali memek Mamaku ini sampai aku harus mencoba menjebolnya sebanyak 3 sodokan ketiga akhirnya kontolku pun berhasil masuk ke dalam memek Mamaku. Aku pun berusaha memasukkannya dalam-dalam hingga kontolku masuk semua ke dalam memek Mamaku. “Oh seret sekali memek ini, pantesan Pak Kardi sampe ketagihan sama Memek Mama” kataku dalam hati. Ketika berhasil menyodokkan kontolku dalam-dalam, mata Mamaku pun mulai terbuka dan terkejut melihat dirinya sedang disetubuhi anaknya.“Astaghfirullahaladzim Agus! Kamu mau ngapain Mama Gus”. Kata Mamaku terkejut dan mulai mengeluarkan air mata.“Aku pengen seneng-seneng sama Mama kayak Mama sama Pak Kardi dulu”. Kataku langsung to the point.“Gus tolong jangan perkosa Mama Gus, aku ini Mama kandungmu hiks hiks hiks hiks!” Kata Mamaku meronta-ronta menggerakkan pantatnya yang sudah terkunci oleh selangkanganku. Gerakan seperti itu justru membuat kontolku tambah masuk ke dalam memeknya.“Pokoknya malam ini Mama harus puasin aku kalo gak aku bakal laporin ke Papa kalo Mama dulu selingkuh sama Pak Kardi!” Kataku membentaknya dengan keras.“Jangan Gus, jangan laporin ke Papa, nanti Mama bisa dicerai sama Papamu hiks hiks hiks hiks”.“Makanya malem ini harus layanin aku sampe aku puas OHH OHH OHH Plak Plok Plak Plok Plak Plok!” Kataku sambil mulai menyodoknya.“OHH pelan-pelan sayang punya kamu gede banget hiks hiks hiks hiks!” Kata Mamaku yang sudah pasrah dan mulai mengikuti aku pun menggenjotnya dengan keras. Wajah yang cantik dan payudaranya yang montok habis kuciumi dan kujilati. Selama menggenjotnya terlihat anting-anting Mamaku dan selama ini tertutup oleh jilbab bergoyang gondal-gandul menambah pesona Mamaku yang memang sudah cantik dari sananya. Aku pun menjilati lehernya yang mulus dan menciumi anting-anting lama kemudian sekitar 20 menit, kurasakan ujung kontolku sudah semakin gatal dan buah zakarku semakin menegang. Ya sebentar lagi aku akan klimaks. Ketika akan klimaks tiba-tiba Mamaku berteriak kencang.“AHH AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!” Keluarlah cairan orgasme Mamaku menyirami kontolku yang sudah diujung pun terus menyodok-nyodokkan kontolku dengan makin brutal. Mamaku pun sudah memintaku untuk berhenti sebentar karena dia sudah kelelahan. Namun karena aku sedang konsentrasi untuk mengejar orgasmeku, kata-kata Mamaku hanya kuanggap angin lalu dan tidak kupedulikan sama menit berlalu akhirnya aku pun benar-benar akan klimaks. Aku semakin menyodok-nyodokkan kontolku semakin dalam sampai menyentuh benda kenyal di ujung memeknya. “Inikah rahim Mama tempat aku dikandung dulu? Rahim yang juga sudah dibuahi oleh Pak Kardi berkali-kali dan juga Papaku. Oh nikmat sekali rahim Mama membuatku makin kesetanan untuk membuahi’ Mamaku seperti Pak Kardi dan juga Papaku.“Nak, kontol kamu kena rahim Mama sayang OHH OHH OHH”. Kata Mamaku mendesah menikmati sodokan kontolku.“Ma, aku mau keluar OHH OHH OHH”. Kataku padanya.“Jangan di dalam sayang cepet cabut, cabut caaabbbuuuuttttttt!” Kata Mamaku panik dan berusaha melepaskan kontolku dari memeknya.“Gak bisa Ma udah telat, terima ini OHH OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah spermaku sebanyak 10 kali semprotan menyirami rahim Mamaku yang amat subur ini.“Hiks hiks hiks hiks kamu jaaaahhhhaaaaatttttt Gus Ahh Ahh Ahh Ahh CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku menangis sambil mendapat orgasmenya yang kedua. Setelah itu tubuhku pun ambruk menindih tubuh montok mengatur nafas, aku pun menciumi leher dan anting-antingnya. Oh puas sekali aku bisa menggauli Mamaku. Di sisi yang lain Mamaku masih menangis tersedu-sedu.“Kamu jahat Agus, kamu udah perkosa Mama kandungmu sendiri hiks hiks hiks hiks!” Kata Mamaku sambil menangis.“Ini hukuman buat Mama karena udah selingkuh dan bikin anak sama orang lain”.“Tapi kenapa harus kayak gini sih hukumannya hiks hiks hiks hiks”. Jawab Mamaku sambil menangis. Mendengar tangisannya aku pun merasa iba dan timbul rasa bersalahku padanya.“Mama tau Mama salah. Mama udah berzina sama orang lain sampe punya anak 5 orang. Tapi bagaimanapun yang namanya anak gak bolehgituan sama Mama kandungnya hiks hiks hiks”. Lanjut Mamaku dengan tangis yang sudah mulai pun tak menjawabnya dan hanya memeluknya erat-erat. 5 menit kemudian kurasakan kontolku kembali cenat-cenut. Karena tidak tahan aku pun kembali menyodokkan kontolku pada memeknya. Di ronde kedua ini, tak banyak perlawanan yang dilakukan Mamaku. Mungkin saja karena dia sudah lelah dan pasrah dengan perbuatanku.“Plak Plok Plak Plok OHH OHH OHH OHH!” Begitulah bunyi sodokan dan desahanku pada menit kemudian aku pun mendekati masa orgasme. Kumasukkan kontolku dalam-dalam sampai menyentuh mulut rahimnya dan aku pun klimaks.“Mama, aku keluar lagi OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah 7 kali semprotan spermaku mengisi rahimnya yang amat subur itu.“AHH AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku yang juga sudah mencapai klimaksnya. Setelah itu tubuhku pun kembali ambruk menindih tubuh montok ronde kedua ini aku menaruh kepalaku di samping leher kanan Mamaku sambil menciumi lehernya yang mulus dan anting-antingnya yang cantik. Mamaku hanya membalas dengan mengusap-usapkan kepalaku dengan tangannya. Saat kuangkat kepalaku kulihat Mama hanya tersenyum tipis melihat wajahku.“Ma, maafin aku ya gak bisa ngendaliin hawa nafsu”. Kataku pada Mama.“Mama ngerti kok, lagian ini kan salah Mama juga”. Katanya padaku sambil membelai pun kembali menaruh kepalaku di lehernya dimana sekarang Mamaku mengusap-usapkan tangannya pada punggungku yang basah oleh keringat. Saat kuamati dari dekat, aku merasa Mamaku sangat cantik jika memakai anting-anting emas di kedua telinganya. Sayang anting-anting Mama yang indah ini selalu tertutup dalam balutan jilbab setiap yang dipakai Mamaku dibalik jilbabnya“Ma, aku boleh nanya gak sama Mama tapi Mama jangan marah ya”. Tanyaku pada Mama.“Iya sayang emangnya kamu mau nanya apa sama Mama”. Balas Mamaku lembut.“Ma, Mama kan pake jilbab setiap hari, tapi kok Mama masih pake anting-anting?” Tanyaku sambil memegang anting-antingnya.“Emangnya kenapa kalo Mama masih pake anting-anting sayang?” Tanya Mamaku sambil tersenyum manis.“Ya kan jadinya sayang Ma, anting-anting Mama jadi ketutupan sama jilbabnya Mama”. Kataku padanya.“Gini ya sayang, Mama pake jilbab itu karena perintah agama yang nyuruh buat nutup aurat yang terdiri dari rambut, leher, telinga, sampai ke dada. Terus kenapa Mama masih pake anting-anting ya karena Mama perempuan yang fitrahnya emang suka berhias. Nah berhias itu contohnya make perhiasan kayak anting-anting yang Mama pake sekarang ini di dalam hukum agama cuma boleh diperlihatkan sama muhrimnya Mama yaitu kamu, Papa kamu sama adik-adik kamu”.“OHH gitu ya Ma”. Kataku sambil mengangguk-angguk. Dalam hati aku berkata betapa sholehahnya Mamaku ini walaupun memakai anting-anting cantik yang tergolong mahal namun dia tidak mau memperlihatkannya kepada orang yang bukan muhrimnya. “Oh Mama, aku jatuh cinta sama Mama” kataku dalam hati.“Menurut kamu Mama cantik gak kalo pake anting-anting kayak gini?” Tanya Mama padaku dengan senyuman manisnya.“Iyyaaa cantik kok Ma, Mama keliatan lebih cantik kalo pake anting-anting”. Jawabku agak gugup sambil menahan hawa nafsuku yang mulai naik lagi.“Kok ngomongnya gugup kayak gitu sih? Kenapa? Gak suka ya ngeliat Mama pake anting-anting?” Tanya Mama yang dengan wajah yang agak sedih.“Gak Ma, bukannya gak suka tapi Arrrggghhh”. Kataku yang sudah sangat bernafsu sambil menyodoknya pelan.“Iya tapi kenapa sayang”. Tanya Mamaku lembut.“Maaf Ma, tapi tititku suka keras kalo ngeliat Mama pake anting-anting kayak gini”. Terangku sambil menundukkan wajah karena malu.“Ya ampun jadi ternyata titit kamu ngeres ya ngeliat Mama pake anting-anting hihihihihi”. Tanya Mamaku sambil menahan tawa.“Maaf Ma”. Kataku dengan wajah yang tertunduk.“Mama gak nyangka ya, anak Mama yang ganteng, pinter dan sholeh ini tititnya bisa ngeres juga kalo ngeliat Mamanya pake anting-anting hihihihihi”. Kata Mama menggodaku sambil tertawa.“Mama”. Kataku membenamkan wajah di leher kirinya sambil memeluknya erat-erat.“Udah gak usah malu, Mama ngerti kok cowok seumuran kamu emang lagi panas-panasnya kalo ngeliat cewek cantik”. Kata Mamaku sambil mengelus rambutku.“Ma, aku boleh nambah lagi gak?” Pintaku pada Mama.“Emangnya kamu masih belum puas?” Tanya Mamaku.“Belum Ma”. Jawabku pendek.“Pasti karena ngeliatin anting-anting Mama terus dari tadi makanya tititmu jadi ngeres lagi ya kan”.“Ma, ayo sekali lagi OHH OHH OHH Plak Plok Plak Plok Plak Plok!” Pintaku sambil kembali menyodoknya pelan.“AHH AHH AHH sayang iya gak apa-apa tapi ini yang terakhir ya AHH AHH!” Kata Mamaku mengusap kepalaku sambil ketiga pun berlanjut. Aku pun menghisap air susu Mama yang manis ini sambil tetap menyodoknya dengan kencang.“Slurp Slurp Slurp Slurp”. Aku pun menyusu pada Mamaku.“Iya nak terus ayo isep tetek Mama Hash Hash Hash!” Kata Mamaku pun terus menyodok-nyodokkan kontolku ke dalam memek Mama. Dengan sisa-sisa tenaga yang kumiliki aku pun berusaha untuk mengejar orgasmeku. 15 menit kemudian aku pun tak tahan lagi.“Ma, aku keluar lagi terima ini OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah spermaku sebanyak 4 kali semprotan ke dalam rahimnya.“AHH AHH AHH Mama juga keluar sayang AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku yang juga telah mencapai orgasmenya. Karena kelelahan tubuhku pun ambruk menimpa tubuh berdua pun mengatur nafas yang masih terengah-engah akibat persetubuhan tadi. Setelah nafasku mulai teratur aku pun memulai percakapan dengan Mamaku.“Oh Ma, aku puas banget main sama Mama”.“Mama juga puas main sama kamu”.“Ma, punyaku sama punya Pak Kardi besaran mana?”“Ya besaran punya kamu lah, kamu paling kuat mainnya dibandingkan Papamu sama Pak Kardi”.“Ma, Mama masih bisa hamil gak?”“Ya masih bisa sih, tapi kan Mama udah ngelahirin 7 anak masa mau hamil yang kedelapan?”“Kalo masih bisa, aku mau punya anak dari Mama”.“Ya tapi Mama udah capek ngelahirin terus”.“Ah Mama, dulu sama Pak Kardi aja sanggup bikin 5 anak masa sama aku Mama gak mau”. Ketusku pada Mama.“Bukannya gak mau sayang, tapi Mama kan udah tua apalagi adik-adik kamu kan jaraknya deket-deket takutnya Mama nanti kenapa-napa”.“Bodo, pokoknya aku mau punya anak dari Mama TITIK!” Bentakku pada Mama. 5 menit kemudian karena kelelahan aku pun ambruk tertidur menindih tubuh montok Mamaku dari atas sambil mulutku mencium anting-anting aku merasa ada yang mengelus-elus wajahku. Saat membuka mata, terlihat Mamaku baru saja selesai mandi dan masih memakai handuk.“Udah bangun sayang?” Katanya sambil mengelus-elus wajahku.“Sekarang udah jam berapa Ma?” Tanyaku padanya.“Udah jam setengah 7 sayang”. Jawab Mamaku.“Oh gitu”. Kataku masih mengulet-ulet wajahku.“Kamu mandi gih sekarang, nanti jam 8 kamu anterin Mama kesekolah pake mobil ya soalnya hari ini ada pertemuan orang tua murid di sekolah Mama”. Pinta Mama padaku.“Iya Ma”. Kataku bangun lalu memakai celanaku dan keluar dari kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian dengan kaos polo warna putih dan celana chino warna kuning, sekitar jam setengah 8 aku pun mencari Mamaku di kamarnya. Saat masuk ke kamarnya terlihat Mamaku sedang duduk di meja rias sambil memakai make-up dan merapikan jilbabnya yang berwarna hitam dan bermotif bunga-bunga.“Sayang, Mama udah cantik belum?” Tanyanya padaku dengan tersenyum.“Mama, mau dandan atau enggak bagiku Mama tetep cantik kok”. Kataku sambil memeluknya dari belakang dan mencium pundaknya. Mama pun tersenyum mendengar jawabanku. Ya menurutku Mama pagi ini terlihat cantik dengan jilbab hitam motif bunga-bunga dan baju kemeja warna merah serta rok panjang warna Mamaku seperti itu, timbulah keisenganku untuk mengerjainya. Aku pun meletakkan tanganku di pundaknya seakan-akan mau memijitnya lalu dengan sigap kuarahkan kedua tanganku untuk menyentil anting-antingnya yang telah tertutup jilbab.“Tek tek”. Begitulah bunyi sentilan tanganku pada anting-antingnya yang telah terbungkus oleh jilbab hitamnya.“Aduh, kamu nakal banget sih sayang, masa anting-anting Mama kamu sentil pake tangan sih, jadi sakit kan telinga Mama”. Katanya kesakitan sambil memegang kedua telinganya dari luar“Maaf Ma, aku cuma iseng kok hehehehe”. Kataku sambil tertawa kecil.“Udah ah sekarang kita keluar terus sarapan dulu baru nanti berangkat”. Katanya dengan wajah cemberut sambil berusaha berdiri dari meja riasnya. Aku pun mencegahnya dengan kembali memeluknya dengan erat dari belakang.“Ma, maaf ya aku tadi cuma iseng aja kok”. Rayuku pada Mama. Kulihat Mama terdiam sejenak lalu dia mulai bicaranya“Jangan kayak gitu lagi Gus, telinga Mama jadi sakit nih gara-gara kamu sentil tadi.“Iya Ma, aku janji gak bakal ngulangin lagi”.“Yaudah sekarang kita sarapan dulu yuk baru abis itu kita berangkat”. Pinta Mamaku dengan tersenyum.“Ma, CUPP! Kubalikkan kepala Mama menghadapku lalu kami berciuman dengan mesra. Mama pun hanya memejamkan matanya dan pasrah dengan ciumanku. Setelah beberapa detik kami berciuman kami pun keluar kamar sambil tanganku menggandeng tangan Mamaku. Kulihat wajah Mamaku tersenyum manis melihat tingkahku pagi ini. Akhir-akhir ini aku merasa benci dengan mama yang selingkuh dengan pria lain. Papa memang tidak tinggal di rumah karena dia bekerja di kota lain, tapi itu bukan alasan bagi mama untuk selingkuh. Mama selingkuh Hai aku Hikari, Aku ingin curhat pada kalian karena aku sudah tidak kuat lagi. Aku sulung dari 2 bersaudara. Keluargaku hidup terpisah, aku hidup bersama adik dan mamaku sedangkan papaku tidak tinggal bersama karena pekerjaannya. Beberapa tahun terakhir ini keluargaku sedang di uji oleh Tuhan, yaitu gaji papa yang sering sekali tidak dibayarkan sehingga kami hidup kekurangan. Aku pribadi tidak terlalu memusingkannya, aku bersyukur kami masih bisa makan walau harus extra berhemat dan asalkan papaku sehat disana. Tapi, mamaku sering sekali mengeluh karena sekarang hidup kami kekurangan dulu kami hidup berkecukupan. Yah, roda kehidupan memang selalu berputar, semuanya adalah titipan Tuhan akan kembali pada Tuhan. Dengan kehidupan kami yang sekarang mama sering sekali mengeluh bahwa uang kiriman papa tidak cukup buat hidup. Hal ini mulai menggangguku kenapa mama tidak menghargai papa yang sudah kerja keras membanting tulang untuk keluarga sedangkan dia hanya di rumah menunggu kiriman datang. Mama mulai berubah seperti itu sejak ia punya akun BBM dan WA, mama yang akhirnya bisa berhubungan lagi dengan teman-teman SMP dan SMA nya mulai berubah. Mama sering sekali menjelekkan papa. Bahkan ketika papa telepon untuk memberitahu bahwa uangnya sudah dikirim dan mama bertanya berapa, ketika jumlahnya tidak banyak mama seperti kecewa. Dan lagi mama selalu mendahulukan temannya dibanding keluarganya. Mama selalu ingin pergi dengan teman-temannya padahal papa tidak punya uang. Mama sedikit memaksa papa agar diberikan uang. Aku awalnya hanya diam melihat perilaku mamaku, tapi lama-lama dia seperti tidak peduli pada anak-anaknya, dia selalu sibuk dengan HP nya dan mulai sering marah-marah pada kami, walau itu hanya masalah kecil seperti tidak mencuci piring. Padahal seharian ia hanya sibuk dengan hp nya yang selalu berbunyi itu. Memang mama masih memasakkan dan mencucikan pakaian kami, tapi itu sering ditinggal demi hp nya yang selalu aktif hingga kadang makanannya gosong dan mulai menyalahkan kami karena tidak memperhatikan masakannya. Pernah karena jengkel aku menyindir mamaku tentang hobinya bermain hp itu dan tidak memperhatikan kami tapi mama malah marah dan mendiamkan aku. Aku pasrah dan mengalah walau aku juga sempat ngambek seharian. Tapi sekarang aku merasa jijik dengan mamaku sendiri. Baru-baru ini aku menemukan ia berkata-kata mesra dengan pria lain hingga berani memanggil dengan sebutan mamah papah. Aku sengaja memata-matai hp mama karena aku sering bermimpi mama selingkuh dengan pria lain dan mimpi itu berulang selama hampir seminggu. Aku thau jika mimpi itu firasat karena sejak dulu jika ada sesuatu yang akan terjadi di sekitarku, aku selalu memimpikan sebelumnya. Akhirnya aku mulai mengutak-atik hp mama dan menemukan bukti itu, aku juga menemukan foto-foto mesum mamaku yang ia kirimkan ke pria itu dan foto-foto mesum pria itu di hp mamaku. Walaupun mamaku sudah menghapus chat dan fotonya tapi aku bisa mengetahuinya dengan mengembalikan semuanya seperti semula aku lumayan bisa mengutak atik hp. Karena hal itu aku sangat terpukul, aku merasa jijik dengan perbuatan mamaku, aku langsung menghapus app BBM dan WA mamaku mamaku tidak tau cara mendownload app, dan karena tidak tahan aku mengatakannya pada mamaku, aku memintanya mengaku. Aku kira mama akan meminta maaf, tapi dia enggan menjawabnya dan hanya berkata kamu tidak tau perasaan mama, hanya itu. Lalu apa ia tau bagaimana hancurnya hatiku dan hati papaku jika beliau tau? pikirku. Aku marah aku benci, perasaanku campur aduk. Aku tidak tahu harus bagaimana aku ke kamar adikku dan mengamuk di sana. Adikku yang kaget bertanya kenapa aku seperti itu? tapi aku tidak bisa menjawabnya, aku hanya menangis hingga jatuh tertidur. Ketika aku terbangun aku mendapati mamaku sedang meminta adikku agar mendownloadkan app yang sudah aku hapus itu. Adikku pun melakukannya dan bertanya padaku kenapa aku melakukan hal itu, padahal itu kesalahan teman mama. Aku bingung apa yang dimaksud adikku. Ternyata adikku diberitahu mama bahwa aku marah karena teman mama mengirimkan gambar mesum ke mama. Aku marah pada mama kenapa ia berbohong dan malah seperti memojokkanku, adikku membela mama bahwa mama tidak salah, yang salah adalah temannya jadi hapus saja kontak temannya itu. Kemarahanku memuncak, kubeberkan semuanya kuceritakan semuanya pada adikku. Dia terkejut dan langsung meminta penjelasan dari mamaku, adikku menangis mengatakan betapa kecewanya ia. Entah apa lagi yang dibicarakan mamaku dan adikku, aku tidak tau. Aku juga tidak mau lagi mendengar penjelasan apapun. Aku tidak memberitahukan hal ini pada papaku karena aku takut papa sakit. Aku menyesali sikap mama, aku kecewa, aku kasihan pada papaku. Aku tidak habis pikir mama seperti itu, ia tidak merasa bersalah sama sekali dan ia malah mendiamkanku dan tidak peduli padaku aku juga enggan berbicara padanya. Dan sekarang ia bersikeras pergi ke Jogja dengan alasan reuni dengan teman dan papa selalu tidak tega menolak permintaan mama karena papa sangat baik, ia sangat menyayangi mama. Aku curiga mama bersikeras pergi karena ingin bertemu dengan pria itu karena pria itu juga tinggal disana. A ku bingung harus bagaimana agar ia tidak pergi. Hingga kini aku masih merasa bahwa mama belum lepas dari pria itu, biarpun semua kontaknya sudah kuhapus tapi pria itu masih bisa menghubungi mama diam-diam. Ada takut sedih kecewa marah dan jijik dalam hatiku. Kenapa mama tega melakukan hal itu pada papa? papa yang bersusah payah demi kami mama balas dengan pengkhianatan bukan hanya pada papa tapi pada kami anak-anaknya. Hati kami hancur, ada rasa trauma didiri kami, kami ketakutan. Mama berkata bahwa aku tidak tau perasaannya yang ditinggal papa bekerja jauh dan jarang pulang, tapi apa mama tau apa yang kami rasakan? Mama sering mencela tetangga yang berselingkuh dan menasehati temannya yang berselingkuh, tapi apa yang mama lakukan sekarang ini? Aku selalu berharap Tuhan membuka mata mama lebar-lebar bahwa perbuatan mama itu hina dan buruk. Aku selalu berdoa Tuhan mengampuni dosa mama. Tapi maaf ma untuk saat ini aku sulit memaafkan mama, jika melihat mama aku selalu teringat chat-chat mesra dan gambar-gambar hina itu yang akhirnya selalu membuatku hancur. Entah kapan aku bisa memaafkan mama. Perkenalkan namaku Lisa, umurku baru 15 tahun dan masih berstatus pelajar SMA. Aku anak terakhir dari 5 bersaudara. Papaku sudah meninggal sejak aku masih SD kelas 3. Akhir-akhir ini aku sangat galau dan sedih, aku butuh teman curhat. Terimakasih kepada redaksi yang mau menerbitkan cerita ini. Begini, mamaku sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, dia berubah semenjak mengenal seorang laki-laki. Aku tahu hubungan mereka itu karena aku pernah membaca sms mesra mama dengan oom itu. Banyak sekali yang aku baca dan saat itu aku merasa sangat terpukul karena aku tidak mau mengganti papaku dengan yang lain. Baca juga cerita curhat lainnya Bapak, Ibu.. Maafkan Anakmu Ini Kutinggalkan Selingkuhanku Demi Anak Tuhan.. Ternyata Suamiku Sudah Memiliki Anak Berbulan-bulan aku memendam rasa sedih ini, apalagi saat aku tahu oom itu sudah punya istri dan anak. Aku sangat dendam kepada mereka berdua. Apa mama nggak sadar apa yang telah dia perbuat! Sekarang aku masih tetap diam dan berpura-pura tidak tahu semuanya tapi aku menjerit di dalam hati, aku benci mama! Mama sudah tak sayang aku lagi, juga tidak sayang papaku! Sekarang semuanya sudah terbukti terlebih saat aku melihat mama dan oom itu bercumbu berduaan di ruang tamu. Saat itu tidak bisa lagi membendung amarah yang kurasakan, tapi aku memilih menangis di kamarku saja. Aku tidak habis pikir, bisa-bisanya mama selingkuh dengan orang yang sudah punya istri. Aku tidak tahu harus berbuat apa, mamaku sudah bukan mama yang dulu lagi. Aku pun jarang diperhatikan. Kalau ada waktu lowong, mama hanya sibuk sms dan bertelepon dengan oom itu. Mungkin mama masih menganggapku anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Aku sayang dan rindu papaku tapi aku benci sama yang namanya laki-laki. Di sekolah aku tidak mau dekat-dekat dengan mereka, aku benci-sebenci-bencinya. Aku takut suatu hari nanti mamaku menikah dengan oom itu. Ah semoga tidak terjadi, apalagi oom itu sudah punya istri dan anak, masak mama mau jadi istri kedua. Aku tidak mau! Aku takut punya papa lain selain papaku. Aku bingung harus berbuat apa, aku takut menegur mamaku tapi aku sedih jika dia harus menikah dengan oom itu. Apa yang harus aku lakukan? Dua hari kemudian, aku pergi sejak pagi ke rumah temanku. Ibuku tinggal sendirian di rumah, adikku masih pergi liburan. Waktu aku pulang agak siang, aku lagi-lagi mendapati pintu rumahku tertutup, tapi aku lihat ada sandal laki-laki di luar rumah. Mungkin Ibuku lagi nih, atau ayahku sudah pulang. Akhirnya aku putuskan untuk mengintip dari sela-sela kaca ruang ibuku tengah ngobrol dengan seorang laki-laki, ku kenal dia karyawan ayahku yang tinggal di kampung menjaga ternak kami. Namanya Pak Karmin, orangnya tinggi besar dan hitam seperti orang negro. Pak Karmin mau pamit pulang. Dia berdiri dan hendak melewati ibuku yang duduk di sofa. Ibuku memegang tangannya. Pak Karmin menoleh heran."Ada apa Bu?" tanyanya."Kamu mau langsung pulang Min?""Iya, Bu. Ternak nanti nggak ada yang ngasih makan.""Istri dan anak kamu kan ada.""Tapi itu tugas saya Bu.""Kamu jangan cuma bisa merawat sapi-sapi itu, Min.""Cuman itu yang saya mampu, Bu."Ibuku masih memegang tangan Karmin dan dia masih berdiri tepat di hadapan Ibuku yang duduk."Kamu sepertinya bisa yang lain, Min.""Maksud Ibu apa?" tanyanya lugu."Kamu bisa merawat saya sebentar.""Merawat gimana bu?" tanyanya makin tak menjawab, tapi langsung tangannya beraloh ke selangkangan Pak Karmin. Pak Karmin terkejut dan sedikit mundur."Nggak usah takut, Min. sini, kamu rawat Ibu dulu.""Jangan bu, nanti Bapak tahu.""Bapak di luar kota, Min, nggak ada di rumah ini.""Anak Ibu?""semua sedang pergi. Ayo sini maju."Karmin seperti dicocok hidungnya maju ke arah Ibuku yang langsung menyambut dengan kemabli menggerayangi selangkangan Pak Karmin yang Masih berdiri."Udah lama aku pengen ini-mu, Min." kata Ibuku sambil menyentuh kontol Pak Karmin yang tampaknya mulai menegang, terlihat dari celana yang dipakainya menggelembung di sekitar Karmin diam saja berdiri di depan Ibuku yang terbakar birahi. lalu pelan Ibuku menarik ke bawah celana Training yang dipakai Pak Karmin hingga kontolnya muncrat keluar. Ternyata Pak Karmin nggak pakai CD, memang orang di kampung jarang yang pakai CD. Ibuku langsung terbelalak melihat penis yang begitu panjang dan besar. Aku juga sedikit kaget melihat penis sebesar itu. Akbar dan Pak Sharif kalah. Ibuku langsung mengjilati kepala penis itu pelan seperti makan es krim. Pak Karmin menggelinjang kegelian, mungkin belum pernah kontolnya di hisap istrinya. Kepala penis Pak Karmin jadi sasaran empuk hisapan Ibuku yang mulai memasukkan penis Pak Karmin ke mulutnya. Pak Karmin memegang kepala ibuku dan meremas rambutnya. Ibuku berdiri dihadapan Pak Karmin, meraih tangannya dan meletakkan di dada Ibuku. Pak Karmin mulai aktif dan melepas baju daster yang dipakai ibuku. Melepaskan ikatan di pundak hingga jatuh ke bawah dan nampaklah dihadapannya Ibuku Cuma memakai CD dan Bra berwarna putih. Tangan ibuku masih berada di penis Pak Karmin. Lalu ibuku membuka kaos yang dipakai Pak Karmin hingga terlihat dadanya yang bidang dan hitam. Ibuku terlihat semakin bernafsu. Lalau melepaskan training yang dipakai Pak Karmin hingga dia telanjang bulat. Pak Karmin menunduk dan mencumbui tetek Ibuku yang masih terbalut Bra. Ibuku mengocok kontol Pak Karmin. Mereka berpagutan mesra, suara cipokan bibir mereka terdengar."Mmhh.."Tangan Pak Karmin meraba punggung Ibuku dan melepaskan kansing Branya. Lalu dia meremas payudara Ibuku pelan, menunduk dan mengecupnya. Lidahnya menjilati puting tetek Ibuku yang muali mengerang dan menggelinjang. Tangannya terus mengelus kontol. Pak Karmin makin liar, mencumbu terus payudara ibuku, menggigit dan mendorong tubuh Pak Karmin duduk di sofa. Pak Karmin mengangkangkan kakinya, ibuku berlutu dihadapannya dan mulai menjilati kontol Pak Karmin yang tegak berdiri, hitam dan menantang. Ibuku menjilati dari bagian buah peler, lalu menuju ke atas, ke arah kepala penis, disana dia memasukkan kepala kontol ke mulutnya dan memainkan dengan lidah di dalam mulut. Pak Karmin menggelinjang hebat."Ohhss.."Tangan Ibuku mencengkeram penis itu dan menjilatinya lagi dari setiap sudut. Pak Karmin menggelinjang. Ibuku memasukkan semua penis ke multunya dan mengocoknya pelan, maju mundur."Ohh.. Buu.. teruss.. Bu.. enakk.. hh.."Ibuku makin liar dan mengocok penis Pak Karmin sambil mengulum buah pelernya. Pak Karmin menggelinjang lalu menjerit tertahan. Spremanya muncrat ke sekitar perut dan wajah Ibuku. Ibuku menjilati sperma itu sampai bersih. Pak Karmin terduduk lemas di sofa. Ibuku bangkit ke dapur mengambil air minum dan memberikannya pada Pak Karmin."Gimana, Min?""Terima kasih Bu, nikmat sekali. Saya baru tahu cara begitu.""Istrimu nggak pernah mengisap kontolmu?""Nggak pernah Bu, kami kalo ngentot aku yang di atas dan dia di bawah, udah. Pernah sih bu, aku nonton film porno trus melihat gaya-gaya ngentot, tapi waktu kupraktekkan sama istriku dia nggak suka.""Kampungan istrimu. Makanya sering-sering ke sini, Min, kalo Bapak nggak ada."Ibuku duduk di samping Pak Karmin yang masih lemas telanjang. Lalu memasukkan tangannya ke vaginanya sendiri yang masih terbalut CD. Dia mencoba masturbasi di depan Pak Kamrin dan mencoba merangsangnya lagi. Pak Karmin tidak lama langsung konak lagi, penisnya mulai ngaceng lagi. Lalu dia berdiri, meraih kaki Ibuku dan melepaskan CD putih Ibuku. Lalu dia berlutut di hapan vagina Ibuku yang mengangkang. Pelan dia menjilati vagina Ibuku."Bu, memek Ibu harum ya.""Ya, karena dirawat, Min. terus jilatin, Min."Pak Karmin menjilati sekitar vagina Ibuku, lalu menjilati klirotisnya pelan. Menusuk-nuskkan lidahnya ke vagina Ibuku yang asyik merem-melek dan menggelinjang pelan."Teruss, minn..enak minn.." erang Ibuku membuat Pak Karmin makin semangat. Tangannya juga Ikut memainkan klirotis Ibuku sementara lidahnya menjilati sekitar Karmin berlutut dan mengarahkan penisnya ke vagina Ibuku."Masukkan, Min, kontolmu itu.""Iya, Bu."Pak Karmin menekan kontolnya pelan-pelan karena ibuku sepertinya takut juga dengan ukuran kontolnya Pak Karmin. Tubuh Pak Karmin condong ke depan dan tangannya bersandar pada sofa tempat Ibuku mengangkang. Ibuku membantu mengarahkan penis Pak Karmin ke lubang vaginanya. Begitu kepalanya masuk, Pak Karmin mengocoknya pelan sebatas kepala yang masuk. Sesekali mereka mengulum bibir dan menjilati lidah. Lalu Pak Karmin menekan sedikit lagi penisnya, Ibuku memegang bahu Pak Karmin dan menggigit bibirnya. Pak Karmin kembali mengocok penisnya di vagina Ibuku setengah batang penisnya masuk. Ibuku mengerang-erang."Teruss Min.. teruss..""Nggak sakit Bu?""Nggak min, enakk.. genjot terus kontolmu itu Min.""Iya Bu."Pak Karmin menggenjot lagi kontolnya hingga masuk nyaris ke pangkalnya, ibuku menekan perut Pak Karmin karena kontolnya terlalu menekan ke liang vaginanya."Kontolmu panjang sekali Min." kata Karmin langsung menekan sema penisnya ke lubang vagina Ibuku membuat dia menjerit tertahan. Pak Karmin lalu menciumi payudara Ibuku mencoba menenangkannya. Setelah ibuku tenang, kembali dia menggenjot penisnya pelan. Ibuku sepertinya mulai terbiasa. Muali bisa menikmati kontol Pak Karmin yang ukuran jumbo itu. Pak Karmin melepaskan penisnya, menaikkan kaki Ibuku ke atas dan memegangnya diatas. Lalu kembali Ibuku menuntu kontol itu masuk ke vaginanya. Pak Karmin kemabli mengocok pelan, seirama."Teruss.. Minn.. entotin teruss, memekku gatall.. teruss Minn, makin kencang Minn..".Pak Karmin semakin mempercepat kocokannya membuat Ibuku menggelinjang hebat dan menjerit-jerit tertahan. Lalu Pak Karmin menyuruh Ibuku menungging di lantai. Pelan dia memasukkan penisnya ke vagina ibuku lewat belakag. Ibuku menumpu pada sofa. Pak Karmin mengangkat pantat ibuku sedikit naik hingga dia bisa berdiri lalu mulai mengocok dari belakang dengan memegang pantat ibuku. Tubuh mereka bergerak perlahan seiring dengan desahan tertahan dan Karmin melepaskan penisnya dan gantian duduk di sofa. Ibuku dianikkan ke atas pahanya. Penis menancap perlahan, setelah dalam Ibuku mulai menggejot dari atas tubuh Pak Karmin."Ohh.. Min.. enak sekali kontolmu Min..""Iya Buu.. memek Ibu juga enak, kayak perawan.""Itu karena kontolmu gede Min, makanya nggak muat.""Terus genjot Bu.. enakk..""Iya.. Min.. sshh.."Ibuku semkin kencang menggejot pantatnya di tubuh Pak Karmin yang meremas punggung dan menjilati mereka semakin kencang dan akhirnya kedua orang itu berpelukan erat waktu orgasme. Mereka berkuluman bibir pelan. Lalu Pak Karmin mengangakat tubuh Ibuku dan membaringkannya di kapet di lantai. Mereka terbaring bersampingan dengan lemas. Pak Karmin menopang kepalanya dan menoleh ke arah Ibuku."Terima kasih ya Bu, atas kesempatannya.""Sama-sama Min, sering-sering ke sini, kalo Bapak nggak ada, ya""Beres bu. Saya pamit pulang dulu Bu.""Mandi dulu, sana.""Nanti aja di rumah Bu, nanti nggak ada lagi angkutan ke desa"Lalu ibuku beranjak dengan telanjang ke kamar sementara Pak Karmin memakai pakaiannya. Ibuku keluar dengan handuk melilit tubuh."Nih, untuk ongkos. Salam untuk istrimu ya, Min.""Makasih ya Bu."Pak Karmin langsung pergi berbalik ke pintu, Ibuku mengikuti dari belakang. Sebelum pintu terbuka, Ibuku memeluk Pak Karmin lagi dari belakang dan meremas selangkangannya. Pak Karmin berbalik dan kembali mencium ibuku, lalu dia kemudian ada arisan ibu-ibu di rumahku. Ibuku memanggil beberpa anak perempuan tetangga kami untuk membantu memasak dan membersihkan rumah. Termasuk Ririn, cewek yang pernah ngentot dengan adikku dan pernah juga kukerjai walaupun belum sempat kuentot. Aku nonton VCD BF di kamarku di komputer. Pintu kukunci dan kegiatan di luar sama sekali tak malam, semua tamu sudah pulang. Aku turun dan mendapati Ibuku tengah berbincang di beranda belakang menghadap ke kebun buah. Ririn dan dua temannya sedang bersih-bersih. Aku pergi ke kamar mandi. Selesai mandi, Ririn malu-malu menawariku makan, aku mengiyakan dan dia menyediakan makanan di meja. Temannya masih bebenah di ruang makan aku dengar Ririn pamit pulang dengan temannya. Ibuku pindah ke ruang nonton TV dengan seorang temannya, Bu Kristine, seorang janda yang jadi teman akrab Ibuku. Aku bergabung dengan mereka, tapi sepertinya mereka malah terganggu dan beranjak ke kamar Ibuku. Aku penasaran dan pergi ke samping kamar Ibuku dan menguping percakapan mereka dari luar jendela."Gimana jeng, kau masih sering maen sama si Akbar itu nggak?", tanya Bu Kristine pada Ibuku."Masih dong Jeng, dia kan hot, masih muda dan kontolnya itu lho", mereka cekikian berdua."Kemaren aku ngentot sama Sarif, oh Jeng, enak banget lho, kontolnya sama dengan Akbar lho, sayang aku nggak bisa bayar si Akbar itu""Lah, aku juga baru maen sama Sarif seminggu lalu di ladangnya, istrinya kan sedang pergi""Kalau aku di rumahku Jeng, jadi lebih leluasa. Puas banget aku."TAMAT Artikel Terkait

cerita selingkuh dengan mama